Melakukan olahraga secara rutin adalah kunci untuk
menjaga tubuh tetap sehat. Ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan tanpa
harus repot, salah satunya yakni berlari. Selain gampang diterapkan, lari juga
memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh, baik kesehatan fisik maupun
kesehatan mental.
Olahraga lari termasuk dalam kategori olahraga kardiovaskular yang sempurna. Di mana ketika malakukan olahraga lari, seseorang dapat membakar banyak lemak, paru-paru dipaksa menghirup banyak oksigen, otot-otot jantung terlatih, termasuk bisa meredakan stres yang dialami.
Nabi Muhammad Saw. dalam sejarahnya ternyata pernah
melakukan olahraga lari. Hal ini terdokumentasikan dengan baik dalam sebuah
riwayat yang bersumber dari ‘Aisyah RA, sebagai berikut:
خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأنا خَفِيفَةُ اللَّحْمِ فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً فَقَالَ لأَصْحَابِهِ
: تَقَدَّمُوا ثُمَّ قَالَ لِي : تَعَالَيْ حَتَّى أُسَابِقَكِ فَسَابَقَنِي
فَسَبَقْتُهُ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ فِي سَفَرٍ آخَرَ ، وَقَدْ حَمَلْتُ اللَّحْمَ
فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً فَقَالَ لأَصْحَابِهِ : تَقَدَّمُوا ثُمَّ قَالَ لِي :
تَعَالَيْ أُسَابِقُكِ فَسَابَقَنِي فَسَبَقَنِي فَضَرَبَ بِيَدِهِ كَتِفِي
وَقَالَ : هَذِهِ بِتِلْكَ.
Aku (‘Aisyah) pernah keluar bersama Rasulullah
Saw., dan saat itu aku masih kurus. Ketika kami telah sampai di suatu tempat,
beliau berujar kepada para sahabatnya: “Pergilah kalian terlebih dahulu!”
Kemudian beliau menantangku untuk berlari, “Ayo kesinilah! aku akan berlomba
denganmu!” kemudian beliau berlomba denganku, namun akhirnya aku memenangkan
lomba tersebut.
Pada lain kesempatan, aku kembali keluar bepergian
bersama beliau, dan saat itu badanku semakin besar, ketika kami berada di suatu
tempat, Rasulullah Saw kembali berkata kepada para sahabatnya: “Pergilah kalian
terlebih dahulu!” Kemudian beliau menantangku untuk berlari, “Ayo kesinilah!
aku akan berlomba denganmu!”
Kemudian beliau berlomba denganku, tetapi akhirnya
beliau memenangkan lomba tersebut. Beliau mengatakan bahwa ini adalah balasan
dari kekalahan beliau sebelumnya sembari memukul pundakku.
Riwayat ini terdapat dalam banyak kitab hadis,
seperti Musnad Ahmad bin Hanbal, al-Sunan al-Kubra li al-Nasa’i, dan Mushannaf ibn Abi Syaibah. Secara kualitas riwayat ini
tidak bermasalah, hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh Syu’aib al-Arnauth
bahwa rangkaian sanadnya baik (jayyid), hampir
seluruh perawinya adalah perawi yang dimiliki oleh Imam Bukhari dan Muslim
kecuali ‘Umar bin Abi Hafsh al-Mu’ithi.
Imam al-Nasa’i pada dasarnya memasukkan hadis ini
ke dalam pokok bahasan kebolehan seorang suami berlomba dengan istrinya, tetapi
hal ini tetap tidak mengganggu esensi keberadaan lomba lari yang eksis pada
zaman Nabi Saw. Jika diamati lebih spesifik, maka sepertinya yang dilakukan
oleh Nabi dan ‘Aisyah adalah sprint atau
lari cepat jarak pendek, di mana jarak tempuh yang dilalui tidak begitu jauh
antara 100, 200 dan 400 meter. Hal ini terlihat dari redaksi Nabi Saw. yang
memerintahkan sahabatnya yang lain untuk terlebih dahulu beranjak meninggalkan
mereka.
Jika dinalar, maka sebuah rombongan apalagi di saat
perjalanan perang dan di negara Arab yang notabene panas dan didominasi gurun
pasir tidak masuk akal jika jarak antara rombongan dan Nabi Saw. sangatlah
jauh. Untuk itu sudah semestinya jarak mereka dengan Nabi Saw. tidak lebih dari
1 km, dengan demikian jika dikontekstualisasikan dengan olahraga saat ini, maka
hal itu tidak lebih dari sekedar lari sprint dengan
maksimal jarak tempuh 400 meter. Atau lari jarak menengah dengan asumsi jarak
tidak kurang dari 1 km.
Baca Juga: Kaitan Olahraga Berkuda Dengan Agama Islam
Dalam sebuah keterangan dari Ibn Abi al-Dunya,
sebelum perlombaan di mulai, saat itu tepatnya di Dzil Majaz, ‘Aisyah membuat
garis menggunakan kakinya, garis tersebut dimaksudkan sebagai titik awal
perlombaan lari antara ‘Aisyah dan Nabi Muhammad Saw. Setelah garis tersebut
dibuat, keduanya baik ‘Aisyah maupun Nabi Muhammad Saw berada di atas garis
tersebut untuk memulainya. Sayangnya pada akhirnya ‘Aisyah dikalahkan oleh
Rasulullah Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar