• Drs. MOHD. AKHIYAR, MA.

    Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan

  • H. NGATIMAN AS.

    Koordinator Bidang Lembaga Seni Budaya dan Pengembangan Olahraga (LESBUPORA) Muhammadiyah Kabupaten Asahan

  • ZUL AZMI, SH., M.Si.

    Ketua Lembaga Seni Budaya dan Pengembangan Olahraga (LESBUPORA) Muhammadiyah Kabupaten Asahan

  • RUDY S. MARPAUNG

    Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Pengembangan Olahraga (LESBUPORA) Muhammadiyah Kabupaten Asahan

  • CITRA, SE

    Bendahara Lembaga Seni Budaya dan Pengembangan Olahraga (LESBUPORA) Muhammadiyah Kabupaten Asahan

ANIMASI

http://animations.funphotobox.com/results/2421/funphotobox242136sjwelj.gif?r=86185


http://animations.funphotobox.com/results/2421/funphotobox242141duyvop.gif?r=28204

http://animations.funphotobox.com/results/2423/funphotobox242304fvzztr.gif?r=79884

http://animations.funphotobox.com/results/2423/funphotobox242313xviort.gif?r=84659


http://animations.funphotobox.com/results/2423/funphotobox242323ioqbbt.gif?r=53183



http://www.photofunia.com/output/3/2/4/I/O/4IO1D7JULgiC7HBdqFd0hw.gif

http://animations.funphotobox.com/results/2423/funphotobox242329dhmete.gif?r=19403



http://www.photofunia.com/output/3/2/K/7/k/K7kBiJFKOUkRgHFGdVHg6w.gif

http://animations.funphotobox.com/results/2423/funphotobox242335dctrlk.gif?r=54954

Image

http://www.photofunia.com/output/5/2/D/h/o/DhoO8PaKACCz_2bq6DI60A.gif

http://animations.funphotobox.com/results/2421/funphotobox242145wzftco.gif?r=23397
Share:

PIONERING

Bidang Tali Temali
 
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul laso

            Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Image

Image 
  
Macam Ikatan dan Kegunaannya
            1.         Ikatan pangkal
                        Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
            2.         Ikatan tiang
                        Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
            3.         Ikatan jangkar
                        Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
            4.         Ikatan tambat
                        Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
            5.         Ikatan tarik
                        Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
            6.         Ikatan turki
                        Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
            7.         Ikatan palang
            8.         Ikatan canggah
            9.         Ikatan silang
            10.       Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Image

Image




Created: RUDY-CK4L.Blogspot.com
Share:

Wakili Asia Tenggara dalam Kongres 1931 di Palestina, Tokoh Muhammadiyah Ikut Bahas Bahaya Zionisme

Kurun abad ke-19 dan 20 menjadi penanda kesadaran masyarakat dunia ketiga terhadap kolonialisme dan nasionalisme. Di kawasan Timur Tengah, momentum ini ikut menjadi salah satu sebab berdirinya negara-negara baru, di samping karena pengaruh kekuasaan Ottoman yang semakin melemah.

Di wilayah Syam (Lebanon, Yordania, Suriah, Palestina), entitas negara baru terwujud secara sah dalam bingkai hukum internasional pada tahun 1943 (Lebanon), 1946 (Yordania dan Suriah), dan terakhir Palestina pada 1948 (versi lainnya menyebut tahun 1988).

Sebelum berdirinya negara bangsa, Palestina merupakan wilayah suci sekaligus melting pot bagi tiga agama Samawi: Yahudi, Kristen, dan Islam. Sebelum kelompok Zionis menjajah, perkembangan wilayah Palestina terekam pada kartografi sejak abad ke-2 Masehi.

Relasi harmonis antara umat Yahudi, Kristen, dan Islam di Palestina mulai teruji ketika ideologi Zionisme lahir. Muhammad Harb dalam bukunya Memoar Sultan Abdul Hamid II (2012) mencatat jika Khalifah Ottoman, Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1886 dan 1902 menolak negosiasi ideolog Zionis, Theodore Herzl untuk memberikan penguasaan sebagian wilayah Palestina kepada bangsa Yahudi.

Namun, berbagai upaya terstruktur Zionis terus berjalan hingga ujungnya ketika terjadi imigrasi besar-besaran 60.000 lebih orang Yahudi Jerman ke Palestina selama tahun 1930-an berdasarkan Perjanjian Haavara.

Kongres Islam Dunia 1931: Respon Kekhawatiran Umat Islam Atas Zionisme

Dimulai dari Perjanjian Sykes-Picot dan Deklarasi Balfour 1917, upaya provokatif merebut tanah Palestina dan mewujudkan kekuasaan Zionis mulai mengubah relasi harmonis antara umat Islam dan umat Yahudi. Dua perjanjian ini juga segera mengubah peta geopolitik Timur Tengah.

Setelah keluarnya Sykes-Picot, negara-negara Arab berpecah. Deklarasi Balfour memulai fase imigrasi besar-besaran kaum Yahudi dari Eropa untuk melakukan berbagai provokasi dan merebut tanah-tanah milik rakyat Palestina.

Sebagai respon, umat Islam pun kemudian menggelar Kongres Islam Dunia di Yerusalem pada Desember 1931. Dihadiri 130 delegasi dari 22 negara muslim di dunia, kongres merupakan perintah dari Mufti Agung Yerusalem, Mohammad Amin al-Husayni dan pemimpin Komite Kekhalifahan India, Maulana Shaukat Ali.

Untuk diketahui, Amin al-Husayni merupakan sosok yang di masa mendatang, tepatnya pada tahun 1944 menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia meraih kemerdekaan dalam siaran radio internasional di Jerman.

Amin al-Husayni yang terpilih menjadi presiden Kongres menyusun beberapa agenda pembahasan, antara lain; Tempat Suci dan tembok Buraq, Universitas Al Aqsa sebagai pusat keilmuan Islam, kereta api Hijaz, peradaban Islam, media massa Islam, pembentukan konstitusi kongres muslim, pengadaan kongres secara berkala selama dua atau tiga tahun sekali, hingga seruan boikot terhadap umat Yahudi Zionis.

Tokoh Muhammadiyah, Abdul Kahar Muzakkir Pimpin Delegasi Umat Islam Asia Tenggara

Dalam kongres ini, tokoh Muhammadiyah, Abdul Kahar Muzakkir ikut berperan sentral. Kedatangannya terwujud berkat permintaan langsung Mufti Palestina, Mohammad Amin al-Husayni.

Abdul Kahar Muzakkir diminta datang karena selama menjadi mahasiswa Al-Azhar pada 1925, dirinya memiliki popularitas yang besar di dunia Islam karena keaktifannya menyuarakan semangat anti penjajahan dan upaya kemerdekaan bagi Indonesia dan Malaysia di berbagai surat kabar Mesir seperti al-Ahram, al-Balagh, dan al-Hayat.

Abdul Kahar Muzakkir yang saat itu berusia 24 tahun kemudian menjadi ketua perwakilan umat Islam dari Asia Tenggara. Dia didampingi sahabat perjuangannya dari Malaysia, Abubakar Al-Asy’ari. Abdul Kahar Mudzakkir juga tepilih sebagai sekretaris (katib) pada kongres tersebut.

Kesempatan strategis menjadi katib digunakannya untuk memperkenalkan perjuangan Indonesia kepada dunia Islam. Lukman Hakiem dalam bukunya Dari Panggung Sejarah Bangsa: Belajar dari Tokoh dan Peristiwa (2020) mengutip pernyataan H.M Rasjidi bahwa aktivitas Kahar Muzakkir telah membentuk simpati masyarakat Timur Tengah terhadap kemerdekaan Indonesia. Aktivitas Kahar Muzakkir juga dinilai mempermudah delegasi Indonesia untuk memperoleh pengakuan kemerdekaan dari Mesir pada 22 Maret 1946.

Hasil Kongres Umat Islam 1931: Soroti Kolonialisme dan Zionisme

Berlangsung selama dua minggu, Kongres memutuskan untuk memilih komite eksekutif dan mengusulkan pembentukan cabang di seluruh dunia Muslim. Kongres ini menjadi cikal bakal lahirnya World Moslem Conference atau Muktamar al-’Alam al-Islamy yang secara formal dicetuskan dalam muktamar kedua di Karachi, Pakistan pada 19–20 Februari 1951 dengan kehadiran 40 negara.

Kongres Umat Islam 1931 juga menegaskan kesucian masjid Al-Aqsa (termasuk tembok Buraq) dan pentingnya Palestina bagi seluruh umat Islam, rencana pendirian perusahaan tanah Islam untuk mencegah Zionis membeli tanah di Palestina serta kecaman bagi imperialisme Barat di negara-negara Muslim.

“Zionisme secara ipso facto adalah sebuah agresi yang merugikan kesejahteraan umat Islam, dan secara langsung atau tidak langsung mengusir umat Islam dari kendali atas tanah umat Islam dan Tempat Suci umat Islam”.

Meski masalah Zionisme telah menjadi keputusan Kongres, namun upaya dunia Islam dalam mencegah Zionisme terbilang gagal. Bangsa Palestina terus mengalami penjajahan dan berubah porsi dari mayoritas menjadi minoritas akibat pembantaian terstruktur sejak Nakba (1948), Shabra dan Shatila (1982), dan Gaza (2007, 2021) hingga tragedi genosida yang terjadi Pasca 7 Oktober 2023. 


Sumber: muhammadiyah.or.id

Share:

TRIK BELAJAR SEMAPHORE

Trik Mudah Kuasai Semaphore


Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan mudah.
Berikut ini adalah salah satunya, dengan model Jarum Jam, tinggal mengingat angka dan hurufnya. Selamat mencoba..........
Image
Share:

MENAKSIR TINGGI

Menaksir Tinggi PDF Print E-mail

Tehnik Menaksir Tinggi
                        Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1.         Metode Setigiga
 Image
                                              
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat

Rumus perhitungan
           
                        X =  C (A+B)
                                     B 
            Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Image 

                                                                        Rumus :
                                                                                    X = A
                                                                        Keterangan :
                                                                        X = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A = Jarak dengan pengamat

2.         Metode bayangan
            Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Image 
                                                                        Keterangan :
                                                                        A = Tinggi tongkat
                                                                        B = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A’= Bayangan tongkat
                                                                        B’= Bayangan tinggi yang ditaksir


            Rumus :
                                    B =   D     x A
                                             A
 

Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd
Share:

MENAKSIR LEBAR

Menaksir lebar PDF Print E-mail
Image
 
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1.             Melempar Tali
                                Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2.             Cara Segitiga
                Cara ini digambarkan sebagai berikut :
 Image
                Rumus :
                                                Jika  A = B maka
                                                        C = D
                dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
                atau cara segitiga berikut :
Image 

Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd
Share:

PETA PITA

Peta Pita PDF Print E-mail
 ImageTujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
                Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
                1.             Pensil Teknik 2B
                2.             Penggaris panjang
                3.             Kertas pita peta
                4.             Kompas bidik
                5.             Meja kerja
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
1.             Penentuan Skala
                                Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.
2.             Pembuatan Keterangan
                                Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
3.             Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu
                                Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.
                                Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut
Image 
Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd
Share:

KOMPAS

K o m p a s



Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
                1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
                2. Visir, yaitu pembidik sasaran
                3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
                4. Jarum penunjuk
                5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
                6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
 Image
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

                North                       =              Utara                       =              0
                North East               =              Timur Laut               =              45
                East                         =              Timur                       =              90
                South East              =              Tenggara                  =              135
                South                       =              Selatan                     =              180
                South West              =              Barat Daya               =              225
                West                        =              Barat                        =              270
                North West              =              Barat Laut                 =              325

Cara Menggunakan Kompas
1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2.   Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50  di mana   berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3.   Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

Ditulis Oleh : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd
Share:

Materi Kompas Buat Penggalang

MENGENAL DAN MENGGUNAKAN KOMPAS

Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.
Bagian-bagian penting dari Kompas :

Bagian-bagian penting dari Kompas :
1
Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2.
Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3.
Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4.
Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5.
Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6.
Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

Penampang Kompas
Cara Mempergunakan Kompas :
1.
Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2.
Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a.
Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b.
Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3.
Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4.
Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30o.
5.
Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.


Cara melihat Kompas dan membidik sasaran

Rumus Back Azimuth/Back Reading
1.
Apabila sasaran kurang dari 180o = ditambah 180o
0o - 180o = X + 180o
2.
Apabila sasaran lebih dari 180o = dikurang 180o
180o - 360o = X – 180o
Contoh :
30o sasaran baliknya adalah 30o + 180o = 210o
240o sasaran baliknya adalah 240o - 180o = 60o
Share:

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NO. 50 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENOMORAN KWARTIR DAN GUGUS DEPAN

KEPUTUSAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 50 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENOMORAN KWARTIR DAN GUGUSDEPAN

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Menimbang:
1.Bahwa dengan telah terbentuknya Kwarda dan Kwarcab baru yang merupakan pemekaran dari Kwarda dan Kwarcab lama, sehingga mengakibatkan perubahan pada jumlah dan komposisi nomor kode kwartir yang ada;
2.Bahwa guna terwujudnya tertib administrasi dalam Gerakan Pramuka perlu menetapkan sistem penomoran Kwartir dan Gugusdepan.
Mengingat:
1.AD/ART Gerakan Pramuka;
2.Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 187 Tahun 1983 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Sistem Administrasi Umum Gerakan Pramuka;
3.Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 005 Tahun 1989 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka.
4.Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 044 Tahun 1998 tentang Penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan Sistem Administrasi Kwartir;
M E M U T U S K A N:
Menetapkan
Pertama :Mencabut ketentuan penomoran Gugusdepan sebagaimana diatur dalam Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 044 Tahun 1998, lampiran II, bab III, butir 3, dan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 005 Tahun 1989 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka, bab IV, butir 11.
Kedua :Mengesahkan Sistem Penomoran Kwartir dan Gugusdepan Gerakan Pramuka, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga :Memberi tenggang waktu selama 1 (satu) tahun kepada Kwartir dan Gugusdepan sebagai masa transisi.
Keempat :Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta.
Pada tangal: Maret 2003.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,


H. A. Rivai Harahap.

LAMPIRAN KEPUTUSAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 50 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENOMORAN KWARTIR DAN GUGUSDEPAN
GERAKAN PRAMUKA
BAB I
KETENTUAN POKOK
1. Wewenang Penentuan Nomor Kode
a.Nomor Kode Kwartir Daerah (Kwarda) dan Nomor Kode Gugusdepan (Gudep) Gerakan Pramuka di luar negeri ditetapkan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
b.Nomor Kode Kwartir Cabang (Kwarcab) ditetapkan oleh Kwarda untuk Kwarcab dalam wilayah tanggungjawab masing-masing.
c.Nomor Kode Kwartir Ranting (Kwarran) dan Nomor Kode Gudep ditetapkan oleh Kwarcab untuk Kwarran dan Gudep dalam wilayah tanggungjawab masing-masing.
2.Nomor Kode Gudep Putra atau Putri
Nomor Kode untuk Gudep Putra dan Putri ditetapkan dengan ketentuan:
a.Nomor ganjil untuk Gudep putra,
b.Nomor genap untuk Gudep putri.
BAB II
PENOMORAN KWARTIR
3. Penomoran Kwarda
Nomor Kode Kwarda terdiri dari 2 (dua) digit numerik berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh Kwarnas. (Periksa Lampiran I)
4. Penomoran Kwarcab
Nomor Kode Kwarcab terdiri dari 4 (empat) digit numerik, yaitu dua digit pertama adalah kode Kwardanya dan dua digit berikutnya adalah Kode Kwarcab yang disusun menurut urutan yang ditetapkan oleh Kwarda.

1 2 3 4


Nomor Kwarda
Nomor Kwarcab

5. Penomoran Kwarran
Nomor Kode Kwarran terdiri dari 6 (enam) digit numerik, yaitu dua digit pertama adalah kode Kwardanya, dua digit berikutnya adalah Kode Kwarcabnya dan dua digit terakhir adalah Kode Kwarran yang disusun menurut urutan yang ditetapkan oleh Kwarcab.

1 2 3 4 5 6


Nomor Kwarcab
Nomor
Kwarran

Nomor Kwarda

BAB III
PENOMORAN GUDEP
6. Penomoran Gudep
Nomor Kode Gudep terdiri dari lima digit numerik, yaitu dua digit pertama adalah nomor Kwarrannya, garis pemisah, dan tiga digit berikut adalah nomor Gudep, yang disusun menurut urutan nomor Gudep dalam wilayah kecamatannya, yang ditetapkan oleh Kwarcab.

1 2

1 2 3


Nomor Kwarran


Garis pemisah


BAB IV
PENOMORAN GUDEP GERAKAN PRAMUKA DI LUAR NEGERI
Nomor Kode Gudep yang berada di perwakilan RI di luar negeri yang pembinaannya langsung dibawah Kwartir Nasional, dan Nomor Kode Gudep di luar negeri ditetapkan oleh Kwarnas, yaitu terdiri dari tiga digit numerik, dengan ketentuan: digit pertama adalah Kode Wilayah Benua dan dua digit berikutnya adalah nomor urut Gudep dalam wilayah benua.
Untuk atribut identifikasi satuan yang dipakai pada lengan baju kanan seragam Pramuka, digunakan 5 (lima) digit numerik, yaitu dua digit pertama adalah nomor kode Kwarnas, garis pemisah, dan tiga digit kode nomor Gudep.

1 2
1 2 3

Kode Wilayah
1. Afrika
2. Arab
3. Asia Pasifik
4. Eurasia
5. Eropa
6. Amerika


Nomor Kwarnas

BAB V
PENOMORAN BERKAITAN DENGAN PEMEKARAN
7. Pemekaran Kwarda
Kode Nomor Kwarda yang baru ditetapkan oleh Kwarnas
Dengan terjadi pengalihan dan pembentukan Kwarcab dan Kwarran, masing-masing Kwarda, baik yang lama maupun yang baru, mengatur dan menetapkan nomor-nomor kode untuk Kwarcab dalam jajaran tanggungjawabnya masing-masing.
Demikian pula Kwarcab yang baru, mengatur dan menetapkan nomor-nomor kode Kwarran dan Gudep dalam jajaran tanggungjawabnya masing-masing.
8. Pemekaran Kwarcab
Kode Nomor Kwarcab yang baru ditetapkan oleh Kwardanya.
Selanjutnya masing-masing Kwarcab mengatur dan menetapkan nomor-nomor kode untuk Kwarran dan Gudep dalam jajaran tanggungjawabnya.

BAB VI
PENGGUNAAN NOMOR KODE KWARTIR DAN NOMOR GUDEP
9. Penggunaan Nomor Kode
Nomor Kode secara keseluruhan, baik untuk Kwartir maupun untuk Gudep, digunakan dalam semua perekaman data mengenai kwartir dan satuan dalam Gerakan Pramuka.
10. Penggunaan Nomor Kode Kwartir
Sesuai dengan Sistem Administrasi Kwartir, Nomor Kode Kwartir digunakan dalam penomoram surat-menyurat Gerakan pramuka.
11. Penggunaan Nomor Gudep
Nomor Gudep, yang terdiri atas 5 digit numerik, yaitu dua digit pertama adalah nomor Kwarran dan tiga digit berikutnya adalah nomor Gudep, digunakan sebagai atribut identifikasi satuan pada lengan baju kanan, dibawah nomor Kwarcab.
BAB VII
PENUTUP
Semua ketentuan mengenai penomoran Kwartir dan Gudep Gerakan Pramuka, yang bertentangan dengan ketentuan dalam Keputusan ini, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Jakarta.
Pada tangal: 29 Mei 2003.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,



H. A. Rivai Harahap.



disadur dari Situs Kwarnas
Share:

SEJARAH LAGU KEBANGSAAN NEGARA RI

PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e.. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
  1. Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
  2. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
  3. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
                “Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.

  1.  Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
  2. Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
Share:

Recent Posts

Unordered List

BENNER 728X90